MILITER : Pecah !!! Korea Utara Kirim 200 Peluru Alteleri ke Korea Selatan - Baca Bang

Jumat, 05 Januari 2024

MILITER : Pecah !!! Korea Utara Kirim 200 Peluru Alteleri ke Korea Selatan

Korea Utara Tembakan 200 Peluru Berat ke Pulau Yeonpyeong

Kuningan, 5 Januari 2024 - Korea Utara (korut) melepaskan tembakan lebih dari 200 peluru artileri berat ke Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan, pada Jumat (5/1). Setelah Presiden Kim Jong Un mengumumkan membatalkan pelaksanaan Perjanjian Militer Bersama (Joint Military Agreement/JMA) dengan Korea Selatan (Korsel).

Militer Korut menembakkan peluru artileri ke Pulau Yeonpyeong selama sekitar satu jam, mulai pukul 09.00 hingga 11.00 waktu setempat. Peluru artileri Korut mengenai beberapa bangunan di pulau tersebut, termasuk pangkalan militer Korea Selatan.

Akibat serangan ini, dua tentara Korea Selatan tewas dan sekitar 50 orang lainnya luka-luka. Korea Selatan juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal perang untuk membalas serangan Korut.

Serangan Korut ini telah memicu kecaman dari dunia internasional. Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain menyerukan Korut untuk menghentikan provokasinya.
"Serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

"Kami mengutuk keras serangan Korut ini," kata Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. "Kami mendesak Korut untuk kembali ke meja perundingan dan menyelesaikan perbedaan kami secara damai."

Serangan Korut ini merupakan salah satu provokasi paling serius yang pernah dilakukan oleh negara tersebut. Peristiwa ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang di Semenanjung Korea.

Analisis

Serangan Korut ini kemungkinan merupakan upaya untuk meningkatkan tekanan pada Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korut ingin menunjukkan bahwa mereka tidak takut untuk menggunakan kekuatan militer jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Tuntutan Korut yang paling utama adalah penghapusan sanksi internasional yang dijatuhkan kepada negara tersebut. Korut juga menuntut agar Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer bersama mereka.

Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menolak tuntutan Korut. Mereka menegaskan bahwa sanksi internasional akan tetap diberlakukan hingga Korut menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya.

Ketegangan di Semenanjung Korea diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat. Jika kedua negara tidak dapat menemukan solusi yang memuaskan, maka perang bisa saja pecah.
Comments


EmoticonEmoticon